Translate

Daftar Blog Saya

23 Agustus 2025

Aktivitas Tambang di Melawi Kalimantan Barat Kian Marak



Melawi, Kalbar
– Aktivitas ratusan tambang emas tanpa izin (PETI) di sepanjang aliran Sungai Melawi Dusun kenaly jaya desa sungai sampuk kecematan manungkung kabupaten melawi kian marak. Dari hasil pantauan langsung wartawan Nusantara New, sejumlah titik tambang beroperasi terang-terangan di jalur sungai yang setiap hari dilalui masyarakat maupun petugas.


Meski keberadaannya jelas terlihat, hingga kini penegakan hukum seakan tutup mata. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar di kalangan warga "mengapa aktivitas yang merusak lingkungan dan mengancam kehidupan masyarakat dibiarkan begitu saja"?


“Kalau masyarakat biasa lewat saja bisa lihat, apalagi aparat. Tapi faktanya sampai sekarang aktivitas tambang ini terus jalan,” ungkap salah seorang warga Melawi yang enggan disebutkan namanya.


Dampak Lingkungan

Aktivitas tambang emas ilegal tersebut diduga telah mengakibatkan kerusakan lingkungan serius. Air Sungai Melawi yang selama ini menjadi sumber kehidupan warga tampak keruh kecoklatan. Diduga penggunaan merkuri dalam pengolahan emas juga mengancam kesehatan masyarakat yang bergantung pada sungai untuk kebutuhan sehari-hari.


Pandangan Pakar Hukum

Praktisi hukum dari Pontianak Kalimantan Barat, Nanda Wahyu Pratama A.Md., S.H., menegaskan bahwa pembiaran terhadap aktivitas tambang emas ilegal dapat dikategorikan sebagai bentuk kelalaian aparat.

“Dalam UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, jelas bahwa setiap aktivitas tambang tanpa izin merupakan tindak pidana. Aparat penegak hukum wajib bertindak. Jika tidak, maka ada potensi pelanggaran hukum ganda oleh penambang dan oleh penegak hukum yang lalai,” tegas Nanda Wahyu 


Desakan Penindakan

Warga Melawi mendesak agar pemerintah daerah bersama aparat kepolisian dan instansi terkait segera turun tangan. Selain merusak lingkungan, aktivitas tambang liar ini juga dinilai merugikan negara karena tidak ada pemasukan pajak maupun retribusi resmi.


“Kalau terus dibiarkan, sungai kita bisa mati. Anak cucu kita tidak lagi bisa merasakan air bersih,” ujar seorang tokoh masyarakat Melawi.


Hingga berita ini diturunkan, pihak aparat kepolisian setempat belum memberikan keterangan resmi terkait maraknya tambang emas ilegal di sepanjang Sungai Melawi.